Kisah Berdirinya Masjid Nabawi yang Di Bangun Rasullah SAW !

Kisah Berdirinya Masjid Nabawi yang Di Bangun Rasullah SAW !

    Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid yang mengandung sejarah penting bagi umat Islam. Masjid ini dibangun oleh Rasulullah SAW dan dari masjid inilah beliau mulai mengembangkan dakwah dan syiar Islam ke berbagai penjuru negeri.
  Masjid yang terletak di kota Madinah, Arab Saudi hingga kini menjadi tempat makam Nabi Muhammad SAW dan para khalifah Islam awal. Masjid Nabawi juga menjadi pusat ibadah, kegiatan keagamaan di Madinah, dan sebagai salah satu destinasi yang biasa dikunjungi oleh umat Islam ketika menunaikan ibadah haji atau umrah.

1.Sejarah Awal Pembangunan Masjid Nabawi

    Sejarah pembangunan Masjid Nabawi dimulai ketika Nabi Muhammad ﷺ tiba di Madinah setelah hijrah dari Mekah pada tahun 622 M. Ketika Rasulullah ﷺ memasuki kota Yatsrib (sebelum kemudian dikenal sebagai Madinah), beliau diterima dengan sukacita oleh penduduk, termasuk kaum Ansar. Salah satu langkah awal beliau adalah menentukan lokasi untuk membangun masjid yang menjadi pusat aktivitas ibadah dan sosial umat Islam.

2.Pemilihan Lokasi Masjid Nabawi

Ketika Nabi ﷺ tiba di Madinah, unta beliau dilepaskan untuk berjalan bebas. Rasulullah ﷺ mengatakan:

“Ketika Rasulullah ﷺ sampai di Madinah, beliau berkata, ‘Di mana tempat tinggal keluargaku?’ Maka Abu Ayyub menjawab, ‘Di sini.’ Lalu unta beliau berhenti di tanah milik dua anak yatim dari Bani Najjar. Nabi ﷺ bersabda, ‘Wahai Bani Najjar, sebutkan harga tanah kalian ini.’ Mereka menjawab, ‘Demi Allah, kami tidak akan meminta bayaran kecuali kepada Allah.’ Rasulullah ﷺ tetap meminta agar tanah itu dibeli dan akhirnya dibangunkan masjid di atasnya.”
(HR. Bukhari, no. 2216; Muslim, no. 524)

   Unta tersebut berhenti di sebidang tanah milik dua anak yatim, yaitu Sahl dan Suhail, yang berada di bawah pengawasan seorang wali bernama As'ad bin Zurara. Tanah ini sebelumnya digunakan untuk menjemur kurma dan memiliki beberapa pohon kurma serta puing-puing bangunan.

   Nabi ﷺ kemudian meminta tanah tersebut untuk dibeli guna dibangun masjid. Meskipun pemilik tanah ingin menyerahkannya secara cuma-cuma, Nabi ﷺ tetap bersikeras untuk membayar harga tanah itu. Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. akhirnya membeli tanah tersebut atas perintah Nabi ﷺ.  

3. Proses Pembangunan Masjid Nabawi 

Dari Anas bin Malik ra., ia berkata: "Ketika Rasulullah ﷺ tiba di Madinah, beliau memerintahkan agar dibangun masjid. Beliau sendiri ikut mengangkut batu bata seraya berkata:‘Ya Allah, tiada kehidupan yang lebih baik selain kehidupan akhirat, maka ampunilah kaum Muhajirin dan Ansar.’”
(HR. Bukhari, no. 3936)

Setelah tanah diperoleh, Nabi ﷺ memimpin pembangunan Masjid Nabawi bersama para sahabat. Beliau sendiri ikut mengangkat batu bata dan kayu. Masjid tersebut awalnya dibangun dengan sederhana:

  • Dindingnya dari batu bata tanah liat.
  • Atapnya dari pelepah kurma.
  • Tiangnya dari batang pohon kurma.
  • Lantainya hanya tanah biasa.

   Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat salat, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan pemerintahan. Rumah Nabi ﷺ juga dibangun berdampingan dengan masjid ini.

  Awalnya, masjid tersebut hanya berukuran sekitar 50 x 50 meter dengan tinggi atap sekitar 3,5 meter. Rasulullah membangun dengan tangannya sendiri kemudian dibantu oleh para sahabat dan kaum muslimin lainnya.
     Di sisi tembok, keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan tanah. Sementara atap masjid terbuat dari daun kurma dan sebagian atapnya dibiarkan terbuka dengan tiang penopang yang terbuat dari batang pohon kurma. Selama sembilan tahun, masjid ini digunakan tanpa penerangan di malam hari. Hanya saja, ketika waktu Isya dibuat sedikit penerangan dengan membakar jerami.
    Di bagian sebelah pada salah satu sisi masjid, dibangunlah kediaman Rasulullah SAW. Kediaman Nabi berukuran tidak terlalu besar dan tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya saja terbangun lebih tertutup.
    Kemudian di zaman pemerintahan Umar bin Khattab, dinding kamar ini diperbaiki dengan bangunan permanen. Ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat tinggal para fakir miskin yang tidak memiliki rumah.

#JumatBerkah#Sirahnabawiyah#MasjidNabawi#RasullahSAW#umrah